MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API

 

C.  MITIGASI BENCANA LETUSAN   GUNUNG API

Tahukah kalian berapa jumlah gunung berapi di indonesia? di indonesia terdapat 129 gunung api aktif/13% dari jumlah gunung api aktif di dunia dan 500 gunung api tidak aktif. dari 129 gunung api aktif yang ada di indonesia 70% bersifat eruptif (aktif nengeluarkan material vulkanik) dan sisanya ada dalam kondisi kritis( dapat meletus kapan saja). persebaran gunung api di indonesia membentuk 1 jalur yang berupa garis dimulai dari sumatra,jawa,bali,dan nusa tenggara sebelum membelok ke arah utara,ke arah laut banda dan sulawesi bagian Utara. Panjang jalur gunung api kurang lebih 7000 km yang terdiri dari gunung api dengan karakteristik campuran.

Saat ini lebih dari 10 % penduduk Indonesia mendiami wilayah wilayah yang rentan terhadap letusan gunung api. Selama lebih dari 100 tahun,sudah 175.000 jiwa menjadi korban dari letusan gunung api. Danau Toba yang luasnya mencapai 100 km itu juga merupakan kaldera atau lubang di permukaan bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gempa vulkanik. Gunung Merapi adalah salah satu gunung api yang sangat aktif di dunia. Gunung api ini menunjukkan erupsi menghasilkan awan panas piroklastik dan longsoran kubah lava. Luncuran kubah lava yang terjadi secara berulang ulang sepanjang periode erupsi dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan. Sebagai gambaran dari 13 Mei hingga 12 Juni 2006, gunung Merapi ditetapkan dalam kondisi siaga namun demikian tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan aktivitas. Selain gunung Merapi, ada juga gunung Sinabung yang menunjukkan aktivitas letusan pada tahun 2013-2014. Yang terbaru adalah gunung Agung di Bali, pada tahun 2017, letusannya menyebabkan bandara Ngurah Rai Bali ditutup selama beberapa hari.

1.     Dampak Letusan Gunung Api Terhadap Lingkungan

Dampak Letusan Gunung Api dapat berupa dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif dapat berupa bahaya yang langsung dapat dirasakan oleh manusia seperti awan panas, jatuhan abu vulkanik, gas beracun yang keluar dari gunung api dan sebagainya. Sedangkan bahaya tidak langsung setelah erupsi berakhir seperti lahar dingin, kerusakan lahar pertanian, dan berbagai macam penyakit akibat pencemaran. Adapun dampak positif dari aktivitas suatu gunung api terhadap Lingkungan adalah melimpahnya bahan galian mineral industri, energi panas bumi, sumber daya lahan yang subur, areal wisata alam, dan sebagai sumber daya air.

 

2.     Material Produk Gunung Api

Gunung api yang mengalami erupsi akan mengeluarkan material-material gunung api.Material tersebut adalah sebagai berikut.

a.        Awan Panas.

 

Awan panas memiliki kecepatan sekitar 60-145km/jm dengan suhu sekitar 200 C-800 C,jarak luncurnya 10 km atau lebh dari pusat erupsinya hingga dapat menghancurkan bangunan,menumbangkan pohon pohon besar(pohon pohon dapat tercabut dari akarnya atau terpotong dari pangkalnya).

b.       Guguran Longsoran Lava.

 

Guguran atau longsoran lava pijar dari erupsi berasal dari kubah lava.Longsoran kubah lava bisa mencapai jutaan meter kubik hingga dapaf menimbulkan bahaya.Guguran kubah lava dapat membentuk awan panas.Guguran atau longsoran lava dapat menimbulkan korban manusia dan menimbulkan kebakaran (hutan dan bangunan).Jarak lemparan material vulkanik tergantung dari tenaga dan siap erupsinya.

c.        Lontaran Batu pijar.

 

Pecahan batuan gunung api,berupa bongkahan batu gunung api yang dilontarkan saat gunung api meletus dan dapat menyebar kesegala arah serta menyebabkan kebakaran hutan dan bangunan juga kematian manusia dan hewan.Cara terbaik untuk menyelamatkan diri dari bahaya ini adalah menghindari daerah yang akan dilanda lontaran batu pijar.

d.       Hujan Abu

 

Hujan material terdiri atas material lepas berukuran butir lempung sampai pasir dapat menyebabkan kerusakan hutan dan lahan pertanian.Selain itu juga meningkatkan keasaman air dan menyebabkan sakit mata serta infeksi saluran pernapasan.Pada saat hujan abu orang sebaiknya berlindung dan menggunakan masker.

e.        Aliran Lava

 

Aliran lava memiliki suhu yang tinggi(700 C-1.200 C).Volume lava yang besar dan berat menyebabkan aliran lava mempunyai data perusak yang besar dan dapat

menghancurkan serta membakar apa saja yang dilewatinya.Keceparan aliran lava tergantung dari vikositas dan kemiringan lereng gunung.Umumnya aliran lava bergerak sangat lamban 5-300 meter /hari.Manusia masih dapat menghindarinya untuk menyelamatkan diri.

3.     Status atau Tingkat Aktivitas Gunung Api

     Saat terjadi letusan gunung api disuatu tempat, umumnya terdapat istilah status gunung api tersebut. Pernahkah kalian, mendengar tentang status suatu gunung api melalui suatu berita?  Istilah "siaga" dan "waspada" menunjukkan tingkat keaktifan suatu gunung api. Status suatu gunung api dibagi menjadi empat sesuai tingkat keaktifannya, yaitu.

1)       Aktif normal (Tingkat l)

Keadaan gunung api dalam keadaan normal dan tidak memperlihatkan adanya peningkatan kegiatan berdasarkan hasil pengamatan secara visual, maupun hasil penelitian secara instrumental.

2)       Waspada (Tingkat ll)

Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang teramati secara visual dan atau secara instrumental.

3)       Siaga (Tingkat lll)

Peningkatan kegiatan semakin nyata, yang teramati secara visual dan atau secara instrumental serta berdasarkan analisis perubahan kegiatan tersebut cenderung diikuti letusan/erupsi.

4)       Awas (Tinggal lV)

Peningkatan kegiatan gunung api mendekati/menjelang letusan utama yang diawali oleh letusan abu/asap

 

4.     Kegiatan Mitigasi Bencana Letusan Gunung Api

    Tujuan dari kegiatan mitigasi bencana yang utama adalah menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar korban yang jatuh akibat bencana letusan gunung api jumlahnya dapat diminimalisir. Beberapa upaya yang dilakukan dalam mitigasi bencana letusan gunung berapi adalah sebagai berikut.

1.)  Penyelidikan gunung api, untuk mengetahui karakter dan sifat letusannya.

2.)   Pemetaan kawasan rawan bencana, untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekitar kawasan tersebut, agar selalu siaga.

3.)   Monitoring atau pemantauan gunung api dengan berbagai metode kegempaan, deformasi, pengukuran geofisik gas gunung api, remote sensing, hidrologi, geologi, dan geokimia. Untuk mengetahui secara tepat pergerakan magma dan gas yang terkandung di dalamnya dalam bentuk manifestasi permukaan maupun bawah permukaan.

4.)   Bimbingan, informasi, dan rekomendasi kepada masyarakat melalui pemerintah provinsi, pemkab/kota disekitar gunung api, membangkitkan antisipasi dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya gunung api.

5.)   Komunitas dan pelaporan. Membuat alur komunikasi dan pelaporan dari setiap pos pengamanan gunung api secara periodik untuk memantau kondisi gunung api dan untuk memudahkan pelaksanaan penanggulangan bencana.

 

6.)   Merancang Lokasi evakuasi jika kondisi gunung api menunjukkan tanda- tanda keaktifan ,dan menginformasikan kepada masyarakat mengenai lokasi evakuasi .

7.)   Melakukan pelatihan- pelatihan  siaga bencana kepada masyarakat agar lebih waspada .

 

5.     UPAYA DALAM MENGHADAPI LETUSAN GUNUNG API .

Jika rumahmu berada di sekitar gunung api,kamu harus tahu apa yang harus dilakukan jika gunung api menunjukkan aktivitas yang tidak bisa. Hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi bencana letusan gunung api diantaranya adalah sebagai berikut

a.        SEBELUM TERJADI LETUSAN GUNUNG API

Sebelum letusan terjadi,kita harus mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi, membuat perencanaan penanganan bencana, mempersiapkan pengungsian jika diperlukan, dan mempersiapkan kebutuhan dasar.

b.       JIKA TERJADI LETUSAN.

Saat terjadi letusan , Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar, jika berada di tempat terbuka lindungi diri  dari abu letusan dan awan panas persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan ,kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya jangan memakai lensa kontak, gunakan masker atau kainn untuk menutupi mulut dan hidung saat turunya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

c.        SETELAH TERJADI LETUSAN.

Setelah terjadi letusan, jauhi wilayah yang terkena hujan abu, bersihkan atap dari timbunan abu , karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan, hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin. 

Soal Post Tes : 

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdBJVScK-rNMcEOxNY2NVNvUkNvohBLk4K21xVW-EvP5fmM0Q/viewform