Materi Fisika Getaran, Gelombang, Bunyi dan contoh soal fisika Getaran, Gelombang dan Bunyi
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
A. GETARAN
Getaran adalah
gerakan bolak-balik (periodik) suatu benda melalui titik seimbangnya.
1 getaran = A → B → C → B → A
½ getaran = A → B → C
Getaran dibagi menjadi dua, yaitu:
- Getaran
bebas terjadi apabila suatu sistem mekanis diberikan gaya awal, lalu
sistem dibiarkan bergetar secara bebas.
- Getaran
paksa, terjadi apabila suatu sistem mekanis dengan sengaja diberikan gaya
atau gerakan bolak balik.
Contoh benda-benda yang menerapkan
prinsip getaran :
Bandul
atau ayunan sederhana,
pegas dan
gendang.
Ø Jarak
dari A ke B atau B
ke C disebut simpangan.
Ø Simpangan
maksimum disebut amplitude simbolnya (A)
satuan meter
Ø Amplitudo
bisa didefinisikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari titik
kesetimbangan nilainya ¼
dari 1 getaran
Ø Periode
adalah merupakan waktu yang ditempuh untuk melakukan satu kali getaran. atau waktu yang diperlukan
untuk satu getaran penuh (A → B → C
→ B → A).
T = t/n
Ø Frekuensi
adalah merupakan jumlah getaran yang terjadi dalam satu satuan waktu. atau banyaknya getaran
setiap detik.
f = n/t
Hubungan periode dan frekwensi dapat dirumuskan :
T= 1/f atau f = 1/T
Keterangan:
T
= periode (dalam satuan sekon)
f
= frekuensi (dalam satuan Hertz)
t = waktu (dalam satuan sekon)
n = jumlah getaran
Contoh soal:
Soal
No : 1
Dari gambar diatas, sebuah benda diikat tali panjang berayun harmonis hingga membentuk suatu getaran. Lintasan A ke B ditempuh benda dalam waktu 1 detik, tentukan:
a) letak titik seimbang
b) letak titik-titik saat benda berada pada simpangan terjauh
c) besar amplitudo getaran
d) nilai periode getaran
e) nilai frekuensi getaran
f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 menit
g) jumlah getaran yang terjadi saat benda bergerak sepanjang lintasan:
i) A-B
ii) A-B-C-B-A
iii) A-B-C-B-A-B
Dari gambar diatas, sebuah benda diikat tali panjang berayun harmonis hingga membentuk suatu getaran. Lintasan A ke B ditempuh benda dalam waktu 1 detik, tentukan:
a) letak titik seimbang
b) letak titik-titik saat benda berada pada simpangan terjauh
c) besar amplitudo getaran
d) nilai periode getaran
e) nilai frekuensi getaran
f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 menit
g) jumlah getaran yang terjadi saat benda bergerak sepanjang lintasan:
i) A-B
ii) A-B-C-B-A
iii) A-B-C-B-A-B
Pembahasan
a) titik seimbang
Titik B
b) titik-titik saat benda berada pada simpangan terjauh
Titik A dan C
c) amplitudo getaran
A = 15 cm
d) periode getaran
Waktu untuk membentuk 1 buah getaran yaitu dari A hingga kembali ke titik A,
T = 4 sekon
e) frekuensi getaran
Frekuensi getaran adalah kebalikan dari periode getar
f = 1/ T
f = 1/4 = 0,25 Hz
f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 menit = 60 detik
Mencari banyak getaran
n = t x f
n = 60 x 0,25
n = 15 getaran
g) banyak getaran yang terjadi saat benda bergerak sepanjang lintasan:
i) A-B adalah 1/4 getaran
ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran
iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran
Soal No. 2
Dalam dua menit terjadi 960 getaran pada suatu partikel. Tentukan:
a) periode getaran
b) frekuensi getaran
Pembahasan
Data:
Jumlah getaran n = 960
waktu getar t = dua menit = 120 sekon
a) periode getaran
T = t /n
T = 120 / 960 sekon
T = 0,125 sekon
b) frekuensi getaran
f = n/t
f = 960 / 120
f = 8 Hz
Soal No. 3
Periode suatu getaran adalah 1/2 detik. Tentukan:
a) frekuensi getaran
b) jumlah getaran dalam 5 menit
Pembahasan
Data:
T = 1/2 sekon
t = 5 menit = 5 x 60 = 300 sekon
a) frekuensi getaran
f = 1/T
f = 1/(0,5)
f = 2 Hz
b) jumlah getaran dalam 5 menit = 300 sekon
n = t x f
n = 300 x 4 2
n = 1200 600 getaran
Soal No. 4
Frekuensi suatu getaran adalah 5 Hz. Tentukan:
a) periode getaran
b) banyak getaran yang terjadi dalam 2 menit
Pembahasan
a) T = 1/f
T = 1/5
T = 0,2 sekon
b) n = t x f
n = 120 x 5
n = 600 getaran
a) titik seimbang
Titik B
b) titik-titik saat benda berada pada simpangan terjauh
Titik A dan C
c) amplitudo getaran
A = 15 cm
d) periode getaran
Waktu untuk membentuk 1 buah getaran yaitu dari A hingga kembali ke titik A,
T = 4 sekon
e) frekuensi getaran
Frekuensi getaran adalah kebalikan dari periode getar
f = 1/ T
f = 1/4 = 0,25 Hz
f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 menit = 60 detik
Mencari banyak getaran
n = t x f
n = 60 x 0,25
n = 15 getaran
g) banyak getaran yang terjadi saat benda bergerak sepanjang lintasan:
i) A-B adalah 1/4 getaran
ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran
iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran
Soal No. 2
Dalam dua menit terjadi 960 getaran pada suatu partikel. Tentukan:
a) periode getaran
b) frekuensi getaran
Pembahasan
Data:
Jumlah getaran n = 960
waktu getar t = dua menit = 120 sekon
a) periode getaran
T = t /n
T = 120 / 960 sekon
T = 0,125 sekon
b) frekuensi getaran
f = n/t
f = 960 / 120
f = 8 Hz
Soal No. 3
Periode suatu getaran adalah 1/2 detik. Tentukan:
a) frekuensi getaran
b) jumlah getaran dalam 5 menit
Pembahasan
Data:
T = 1/2 sekon
t = 5 menit = 5 x 60 = 300 sekon
a) frekuensi getaran
f = 1/T
f = 1/(0,5)
f = 2 Hz
b) jumlah getaran dalam 5 menit = 300 sekon
n = t x f
n = 300 x 4 2
n = 1200 600 getaran
Soal No. 4
Frekuensi suatu getaran adalah 5 Hz. Tentukan:
a) periode getaran
b) banyak getaran yang terjadi dalam 2 menit
Pembahasan
a) T = 1/f
T = 1/5
T = 0,2 sekon
b) n = t x f
n = 120 x 5
n = 600 getaran
Gerakan
periodic adalah gerakan objek yang berulang secara teratur. Objek kembali ketempat yang ditentukan
setelah beberapa interval waktu. Gerakan
periodic dapat diidentifikasi dari kehidupan sehari-hari,misalnya Bumi yang
kembali ketempat yang sama pada orbitnya mengelilingi Matahari setiap tahun
sehigga mengakibatkan perubahan empat musim. Contoh lain dari kehidupan
sehari-hari adalah molekul dalam bahan solid yang bergetar disekitar posisi equilibriumnya,
gelombang elektromagnetis, seperti gelombang cahaya, radar, dan gelombang radio
dikarakteristikkan sebagai getaran elektrik.
Jenis pergerakan periodic yang terjadi pada system mekanis saat gaya
bekerja pada objek adalah proporsional ke posisi objek relative terhadap posisi
equilibrium. Jika gaya tersebut selalu mengarah
ke posisi equilibrium (setimbang) , gerakan tersebut adalah gerakan harmonic sederhana, yang akan
difokuskan dalam bahasan ini.
Gerakan Benda yang terikat ke pegas
Sebagai model
untuk gerakan harmonik sederhana adalah sebuah balok dengan masa m disambungkan ke ujung pegas, dengan
balok bebas bergerak secara horizontal tanpa gesekan permukaan. Ketika pegas tidak ditarik atau ditekan,
balok dalam posisi equilibrium dan diidentifikasikan x=0 . Pada gambar A.1 secara kualitatif dapat dikatakan
bahwa saat balok dipindahkan ke posisi x, pegas akan berusaha memberi sebuah
gaya yang proporsional pada balok keposisi yang ditentukan sesuai dengan HUKUM
HOOKE.
Persamaan A.1
Hal tersebut
disebut gaya kembali (restoring force)
karena gaya selau menghadap posisi equilibrium dan karena itu berlawanan dengan
perpindahan dari equilibrium. Lalu saat
balok bergerak ke arah kanan dari x=0 posisi positif dan gaya kembali (restoring force) diarahkan kekiri. Saat
balok bergerak kearah kiri dari x = 0 posisi menjadi negative dan gaya kembali
(restoring force) diarahkan ke
kanan. Aplikasi dari HUKUM KEDUA NEWTON
Pengertian Getaran Harmonik
Gerak
harmonik merupakan gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel
sebagai fungsi waktu berupa sinus (bisa dinyatakan dalam bentuk sinus atau
kosinus). Gerak semacam ini disebut dengan gerak osilasi atau getaran harmonik.
Syarat
Getaran Harmonik
Syarat
suatu gerak dikatakan getaran harmonik, yaitu antara lain :
- Gerakannya periodik (bolak-balik).
- Gerakannya selalu melewati posisi
keseimbangan.
- Percepatan atau gaya yang bekerja
pada benda sebanding dengan posisi/simpangan benda.
- Arah percepatan atau gaya yang
bekerja pada suatu benda selalu mengarah ke posisi keseimbangan.
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana adalah
Keterangan:
Y = simpangan
A = simpangan maksimum (amplitudo)
f
= frekuensi
t = waktu
Y = simpangan
Periode
dan Frekuensi Getaran Harmonik
a.
Periode dan Frekuensi Sistem Pegas
Pada dasarnya,
gerak harmonik adalah suatu gerak melingkar beraturan pada salah satu
sumbu utama. Oleh sebab itu, periode dan frekuensi pada pegas
bisa dihitung dengan menyamakan antara gaya pemulih (F = -kX) dan gaya
sentripetal (F = -4π 2 mf2X).
Periode dan
frekuensi sebuah sistem beban pegas hanya bergantung pada massa dan konstanta
gaya pegas.
b.
Periode dan Frekuensi Bandul Sederhana
Sebuah bandul
sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang digantung di ujung tali
ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Bila beban ditarik ke
satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik keseimbangan menuju
ke sisi yang lain.
Bila amplitudo
ayunan kecil, maka bandul melakukan getaran harmonik. Periode dan frekuensi
getaran pada bandul sederhana sama seperti pada pegas. Artinya, periode dan
frekuensinya dapat dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya
sentripetal.
Persamaan gaya pemulih pada bandul sederhana adalah F = -mg sinθ . Untuk sudut θ kecil (θ dalam satuan radian), maka sin θ = θ . Oleh karena itu persamaannya dapat ditulis F = -mg (X/l). Karena persamaan gaya sentripetal adalah F = -4π 2 mf2X, maka kita peroleh persamaan sebagai berikut.
Periode dan
frekuensi bandul sederhana tidak bergantung pada massa dan simpangan bandul,
tetapi hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi setempat.
Contoh Soal
Getaran Harmonik
Suatu benda
bergetar hingga membentuk suatu gerak harmonis dengan persamaan
y = 0,04 sin 20π
t
dengan y adalah
simpangan dalam satuan meter, t yaitu waktu dalam satuan sekon. Tentukan
beberapa besaran dari persamaan getaran harmonis tersebut:
a) amplitudo
b) frekuensi
c) periode
d) simpangan maksimum
e) simpangan saat t = 1/60 sekon
f) simpangan saat sudut fasenya 45°
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
a) amplitudo
b) frekuensi
c) periode
d) simpangan maksimum
e) simpangan saat t = 1/60 sekon
f) simpangan saat sudut fasenya 45°
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
Pembahasan
Pola persamaan simpangan gerak harmonik diatas ialah
Pola persamaan simpangan gerak harmonik diatas ialah
y = A sin ωt
ω = 2π f
ω = 2π f
atau
ω = 2π/T
a) amplitudo
atau A
y = 0,04 sin 20π t
↓
A = 0,04 meter
y = 0,04 sin 20π t
↓
A = 0,04 meter
b) frekuensi
atau f
y = 0,04 sin 20π t
↓
ω = 20π
y = 0,04 sin 20π t
↓
ω = 20π
2πf = 20π
f = 10 Hz
f = 10 Hz
c) periode
atau T
T = 1/f
T = 1/10 = 0,1 s
T = 1/f
T = 1/10 = 0,1 s
d) simpangan
maksimum atau ymaks
y = A sin ωt
y = ymaks sin ωt
y = ymaks sin ωt
y = 0,04 sin 20π
t
↓
y = ymaks sin ωt
↓
y = ymaks sin ωt
ymaks = 0,04 m
(Simpangan
maksimum tidak lain adalah amplitudo)
e) simpangan
saat t = 1/60 sekon
y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin 20π (1/60)
y = 0,04 sin 1/3 π
y = 0,04 sin 60° = 0,04 × 1/2√3 = 0,02 √3 m
y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin 20π (1/60)
y = 0,04 sin 1/3 π
y = 0,04 sin 60° = 0,04 × 1/2√3 = 0,02 √3 m
f) simpangan
saat sudut fasenya 45°
y = A sin ωt
y = A sin θ
y = A sin θ
dimana θ adalah
sudut fase, θ = ωt
y = 0,04 sin θ
y = 0,04 sin 45° = 0,04 (0,5√2) = 0,02√2 m
y = 0,04 sin 45° = 0,04 (0,5√2) = 0,02√2 m
g) sudut
fase saat simpangannya 0,02 meter
y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin θ
0,02 = 0,04 sin θ
sin θ = 1/2
θ = 30°
y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin θ
0,02 = 0,04 sin θ
sin θ = 1/2
θ = 30°
B. GELOMBANG
Gelombang adalah
getaran yang merambat. Gejala gelombang bisa diamati dengan mudah, contohnya
gelombang air laut akibat hembusan angin. Selama merambat, gelombang akan
memindahkan energi tertentu dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun demikian,
medium perambatan gelombang tidak ikut pindah.
Macam-macam
Gelombang
Berdasarkan
Medium Rambatannya
Berdasarkan medium perambatannya,
gelombang dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Gelombang mekanik
Gelombang
mekanik adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk merambat. Artinya, jika
tidak ada medium, gelombang tidak akan pernah terjadi. Hal ini bisa Quipperian
lihat pada kasus percakapan astronot di luar angkasa.Gelombang yang termasuk
gelombang mekanik ini adalah gelombang bunyi, gelombang tali, dan
gelombang air laut.
Gelombang
yang dibahas dalam bab ini dalah gelombang mekanik, yaitu gelombang
berjalan dalam suatu material yang
disebut dengan medium .
Gambar Getaran yang merambat pada seutas tali
Pada bahsaan ini akan dijelaskan mengenai esensi
pergerakan gelombang. Transfer energy disepanjang ruang atau medium tidak
diikuti oleh transfer materi. Dua
mekanisme dalam gelombang yaitu gelombang mekanik dan radiasi
elektromagnetik. Sebagai perbandingan,
dalam mekanisme yang lain, transfer (perpindahan) materi, perpidahan energi
disertai dengan pergerakan materi disejumlah ruang. Semua gelombng teknis memerlukan (1) sumber
gangguan, (2) medium yang terganggu, (3) beberapa mekanisme fisik yang melalui
elemen mediun yang dapat dipengaruhi satu sama lain. Salah satu cara untuk mendemontrasikan
gerakan gelombang adalah dengan menarik satu dari dari ujung tali tegang yang
ujung tali lainnya diikatkan. Pada
gambar B.6 dengan cara ini pulsa (sebuah bump/tonjolan) adalah terbentuk dan
berpindah sepanjang tali dengan kecepatan tertentu. Harus diperhatikan bahwa impuls bergerak
disepanjang medium, saat menganalisis Impuls maka kita akan membahas prilaku
gelombang, ganguan (getaran) periodic merambat melalui medium.
Beberapa
gelombang dialam menunjukkan kombinasi dari gelombang transversal dan
longitudinal. Gelombang permukaan air
adalah contoh yang baik. Saat gelombang
air menjalar pada permukaan air pada kedalaman air, elemen air pada permukaan
berpindah disekitar bentuk lingkaran.
Gambar
Pergerakan elemen air pada permukaan kedalaman air dengan gelombang yang dikombinasi
oleh gelombang longitudinal dan transversal.
2. Gelombang elektromagnetik
Gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang tidak membutuhkan medium untuk merambat.
Artinya, gelombang ini bisa merambat dalam ruang hampa sekalipun. Contoh
gelombang elektromagnetik adalah cahaya, gelombang radio, sinar-X, sinar gamma,
inframerah, dan sinar ultraviolet.
B. Berdasarkan Arah Getar dan Arah
Rambatnya
Berdasarkan
arah getar dan arah rambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1.
Gelombang transversal
Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali, cahaya,
seismik sekunder, dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh gelombang
transversal pada tali.
2.
Gelombang longitudinal
Gelombang
longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya. Ciri gelombang ini adalah memiliki rapatan dan renggangan. Contoh
gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi, pegas, dan seismik primer.
Berikut ini contoh gelombang longitudinal pada pegas.
C. Berdasarkan Amplitudonya
Berdasarkan
amplitudonya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan
stasioner.
1.
Gelombang berjalan
Gelombang
berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, setiap titik
yang dilalui gelombang amplitudonya selalu sama besar. Contoh gelombang
berjalan adalah gelombang air.
2.
Gelombang stasioner
Gelombang
stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul yang
amplitudo dan frekuensinya sama tetapi arah rambatnya berlawanan. Titik yang
bergetar dengan amplitudo maksimum disebut perut, sedangkan titik yang bergetar
dengan amplitudo minimum disebut simpul.
Besaran-besaran
dalam Gelombang
Jika
membahas tentang gelombang, pasti ada besaran-besaran utama yang harus
dipahami. Adapun besaran-besaran yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1.
Amplitudo (A)
Amplitudo
adalah simpangan maksimum gelombang yang memiliki satuan meter (m).
2.
Panjang gelombang (λ)
Jika
ditinjau dari gelombang transversal, panjang gelombang adalah jarak antara dua
puncak yang berdekatan atau jarak antara dua lembah yang berdekatan.
Jika
ditinjau dari gelombang longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara dua
rapatan atau dua regangan yang saling berdekatan.
3.
Frekuensi gelombang (f)
Frekuensi
adalah banyaknya gelombang yang bisa terbentuk setiap detik. Secara matematis,
frekuensi dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
f =
frekuensi gelombang (Hz);
n =
jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t =
waktu tempuh gelombang (s).
4.
Periode gelombang (T)
Periode
adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk menempuh satu panjang
gelombangnya. Periode juga bisa didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan
gelombang untuk melakukan satu kali putaran. Secara matematis, periode
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
T = t/n atau T = 1/f
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
n = jumlah gelombang yang
terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).
5. Cepat rambat gelombang
Cepat rambat adalah panjangnya jarak
yang ditempuh oleh gelombang tiap satuan waktu. Secara matematis, cepat rambat
gelombang dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
v = cepat rambat gelombang (m/s); m
λ = panjang gelombang (m).
Sifat-sifat Gelombang
Sifat-sifat gelombang adalah
karakteristik atau ciri yang melekat pada gelombang. Quipperian tidak akan
menemukan sifat tersebut pada objek selain gelombang. Memangnya, apa saja sih
sifat-sifat gelombang itu?
1. Pembiasan (refraksi)
Pembiasan
merupakan peristiwa pembelokan arah lintasan gelombang karena melalui dua
medium yang berbeda. Jika medium yang dilalui berbeda, maka indeks bias medium
juga berbeda. Perbedaan indeks biasa inilah yang menyebabkan cepat rambat
cahaya berbeda, sehingga seolah-olah ada pembelokan arah lintasan cahaya.
Secara matematis, pembiasan dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
n =
indeks biasa;
c =
cepat rambat cahaya di ruang hampa (m/s); dan
v =
cepat rambat cahaya di dalam medium tertentu (m/s).
Gejala
pembiasan ini pertama kali diteliti oleh Snellius. Dengan demikian, hukum yang
berlaku pada peristiwa pembiasan selalu mengikuti hukum Snellius. Untuk lebih
jelasnya, simak gambar berikut.
Secara
matematis, Snellius bisa dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
i =
sudut datang;
r =
sudut bias;
n1 =
indeks bias medium pertama;
n2 =
indeks bias medium kedua;
v1 =
cepat rambat cahaya di medium pertama (m/s); dan
v2=
cepat rambat cahaya di medium kedua (m/s).
2. Difraksi (pelenturan)
Difraksi
adalah pelenturan atau penyebaran gelombang saat melalui celah sempit. Contoh
difraksi pada gelombang cahaya adalah terbentuknya rumbai (garis) gelap dan
terang pada layar. Contoh difraksi pada gelombang bunyi adalah saat kamu berada
di gang sempit, kamu masih bisa mendengar suara mobil atau kendaraan lain.
3. Refleksi (pemantulan)
Refleksi
adalah perubahan arah rambat gelombang saat bertemu dengan bidang batas dua
medium. Pemantulan ini ternyata mengacu pada suatu hukum yang disebut hukum
pemantulan. Adapun pernyataan hukum pemantulan adalah sebagai berikut.
Besarnya
sudut datang dan sudut pantul adalah sama.
Gelombang
datang, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang datar.
Berikut
ini ilustrasinya!
4. Dispersi
Pernahkah
kamu melihat pelangi? Peristiwa yang terjadi pada pembentukan pelangi adalah
dispersi. Dispersi adalah penguraian warna polikromatik (putih) menjadi
monokromatik saat seberkas cahaya dilewatkan melalui prisma. Cahaya
polikromatik yang awalnya berwarna putih akan terurai menjadi merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu. Berikut ini contoh ilustrasinya.
Sinar
yang datang dan keluar dari prisma akan membentuk suatu sudut yang disebut
sudut deviasi. Besarnya sudut deviasi antara warna merah dan ungu dirumuskan
sebagai berikut.
5. Interferensi
Interferensi
adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Interferensi bisa diamati dengan
jelas jika berkas kedua gelombang bersifat koheren (amplitudo dan frekuensinya
sama dengan fase tetap). Interferensi dibagi menjadi dua, yaitu interferensi
konstruktif (menguatkan) dan destruktif (melemahkan). Ilustrasi keduanya bisa
Quipperian lihat di gambar berikut.
6. Efek Doppler
Efek
Doppler adalah efek berubahnya frekuensi bunyi akibat adanya kecepatan relatif
antara sumber dan pengamat. Secara matematis, efek Doppler dirumuskan sebagai
berikut.
7. Polarisasi
Polarisasi
adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang. Hal itu menyebabkan gelombang
keluaran hanya memiliki satu arah saja. Gejala polarisasi ini hanya bisa
terjadi pada gelombang transversal. Perhatikan contoh polarisasi berikut ini.
Nah,
sudah paham kan tentang karakteristik gelombang? Agar kamu lebih paham,
perhatikan contoh soal berikut.
Contoh
soal 1
Gelombang
air laut mendekati perahu dengan cepat rambat 10 m/s. Jika jarak antara dua
puncak gelombang yang berdekatan adalah 2 m, tentukan periode dan frekuensi
gelombangnya!
Pembahasan:
Diketahui:
v =
10 m/s
λ
= 2 m
Ditanya: T dan f =…?
Pembahasan:
Berdasarkan
rumus cepat rambat gelombang, diperoleh:
Frekuensinya
dirumuskan sebagai berikut.
Jadi,
periode dan periode gelombangnya berturut-turut adalah 0,2 s dan 5 Hz.
Contoh
soal 2
Pembahasan:
Diketahui:
Ditanya: r =…?
Pembahasan:
Berdasarkan
hukum Snellius, diperoleh:
Jadi,
besar sudut biasnya adalah 45o.
Contoh
soal 3
Perhatikan
gambar berikut.
Tentukan
besarnya sudut pantul pada cermin ketiga (θ)!
Tamabahan:
Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya
suatu benda bila benda lain digetarkan di dekatnya. Resonansi terjadi apabila
frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alami benda yang ikut
bergetar. Bila sebuah garputala digetarkan di atas tabung berisi kolom udara,
udara pada tabung akan beresonansi apabila panjang kolom udara dalam tabung
merupakan bilangan ganjil kali panjang gelombang. Secara matematis di
tuliskan:
l = (bilangan ganjil) x ½ λ
dengan l = panjang kolom udara dalam
tabung (m) dan λ = panjang gelombang bunyi (m).
Pemantulan Bunyi
Jenis
pemantulan bunyi ada 2 yakni :
1. Gaung,
adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaan dengan bunti aslinya. Hal
ini menyebabkan bunyi asli terdengar kurang jelas. Peristiwa seperti ini dapat terjadi dalam
sebuah gedung yang tidak ada peredam suaranya. untuk mengurangi atau
menghilangkan gaung diperlukan bahan peredam suara seperti : gabus, kapas,
wool, kardus dll.
2. Gema,
adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai. hal ini terjadi
karena dinding pantulnya mempunyai jarak yang jauh. misalnya pada suatu lembah
atau gunung.
Hukum
pemantulan bunyi
a. Bunyi datang, bunyi
pantul, dan garis normal terletak pada bidang yang sama
b. Sudut datang sama dengan
sudut pantul
Manfaat Pemantulan Bunyi
Pemantulan bunyi dapat
dimanfaatkan antara lain untuk :
1.
menentukan cepat rambat bunyi di udara,
2.
melakukan survei geofisika untuk mendeteksi
lapisan‑lapisan batuan yang mengandung minyak bumi, mendeteksi cacat dan retak
pada logam, dan,
3.
mengukur ketebalan pelat logam.
Perhitungan Jarak Sumber Bunyi dengan Bidang Pantul
karena
lintasan bunyi pantul merupakan gerak bolak balik maka jarak sumber dengan
bidang pantul sama dengan separuhnya
s = jarak tempuh
gelombang bunyi (m)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
t = waktu tempuh gelombang bunyi (t)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
t = waktu tempuh gelombang bunyi (t)
Contoh
:
Diketahui
cepat rambat gelombang bunyi di udara adalah 340 m/s. Sebuah kapal memancarkan
bunyi sonar ke dasar laut. Jika 4 sekon kemudian orang di dalam kapal dapat
mendengarkan bunyi pantulannya. Hitung kedalaman laut tersebut...?
t
= 4 s
v = 340 m/s
s = (v x t) / 2 = (340 x 4) / 2 = 680 m
v = 340 m/s
s = (v x t) / 2 = (340 x 4) / 2 = 680 m
C. BUNYI
Tahukah
kamu kalau bunyi atau suara yang kita dengar sehari-hari adalah suatu
gelombang? Lalu, bagaimana ya cara kita agar mengetahui bahwa bunyi yang kita
dengar itu benar-benar sebuah gelombang? Caranya sangat mudah lho, apabila suka bermain piano, saat kamu mulai menekan sebuah nada di tuts-tuts
piano tersebut, coba dekatkan dengan sebuah garpu tala di dekat piano tersebut.
Pasti garpu tala tersebut akan bergetar.
Mengapa
garpu tala itu bergetar? Tentu saja karena gelombang adalah sebuah getaran yang
merambat, sehingga bunyi yang terdengar itu merambat ke dalam medium berupa
garpu tala. Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan karakteristik dari gelombang,
terciptalah teknologi yang dapat membantu pekerjaan manusia. Contohnya,
ultrasonografi (alat untuk melihat bayi dalam kandungan), SONAR (alat untuk
mendeteksi keberadaan sesuatu yang bergerak), dan fathometer (alat yang
digunakan untuk mengukur kedalaman laut). Menarik bukan? Langsung saja yuk,
lanjut ke pembahasan.
Pengertian Bunyi
Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari suatu getaran. Bunyi
termasuk gelombang longitudinal yang merambat lurus kegala arah dari sumber
tersebut.
Syarat terjadinya dan terdengarnya bunyi adalah
1.
Ada sumber
bunyi (benda yang bergetar)
2.
Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi)
3.
Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam jangkauan
sumber bunyi
Suatu
bunyi dapat didengar oleh manusia karena memiliki 3 hal yaitu, adanya sumber
bunyi, adanya medium rambat bunyi, dan frekuensinya yang berada antara 20 Hz –
20.000 Hz (audiosonik). Tidak hanya manusia, semua makhluk hidup juga dapat
mendengar suatu bunyi. Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi
diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Infrasonik: bunyi
yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan seperti
jangkrik, laba-laba, gajah, anjing, dan lumba-lumba.
2.
Audiosonik: bunyi yang
memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh manusia.
3.
Ultrasonik: bunyi yang
memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan seperti
kelelawar dan lumba-lumba.
Gelombang
bunyi termasuk gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah
gelombang yang membutuhkan medium untuk rambatannya. Medium rambatannya dapat
berupa zat cair, zat padat, dan udara. Gelombang bunyi tidak dapat
merambat di dalam ruang hampa udara. Hal ini disebabkan karena kecepatan
perambatan gelombang bunyi di dalam zat padat lebih cepat dibandingkan di dalam
gas atau udara.
Ini
disebabkan oleh jarak antar molekul dalam zat padat lebih
pendek dibandingkan pada zat cair dan gas, sehingga perpindahan energi
kinetik lebih cepat terjadi. Tabel 1 merupakan data kecepatan bunyi dalam
berbagai zat pada suhu 150 C.
Di mana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu (s)
1. Melalui Zat Padat
Gelombang bunyi dapat merambat melalui
zat padat. Contoh medium rambatan zat padat yaitu alumunium, baja, kaca,
dan lain-lain. Rumus menghitung cepat rambat bunyi yang
merambat melalui zat padat adalah sebagai berikut:
merambat melalui zat padat adalah sebagai berikut:
Di mana
v = cepat rambat bunyi (m/s)
E = modulus young (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3)
Modulus
young (E ) merupakan ukuran kekakuan suatu
bahan zat padat. Nilai modulus young zat padat berbeda-beda. Contohnya
ditunjukkan pada gambar 5.
2. Melalui Zat Cair
Gelombang bunyi juga dapat merambat
melalui zat cair. Medium zat cair dapat berupa air, raksa, helium cair,
dan lainnya. Rumus untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam zat cair
adalah sebagai berikut:
Di mana
v = cepat rambat bunyi (m/s)
B = Modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3)
Modulus
Bulk (B) merupakan kecenderungan suatu
benda untuk berubah bentuk ke segala arah ketika diberi suatu tegangan ke
segala arah. Nilai Modulus Bulk dari berbagai bahan ditunjukkan pada gambar
Gelombang bunyi juga dapat merambat
melalui medium udara atau gas. Rumus untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam
gas adalah sebagai berikut:
Di mana
v = cepat rambat bunyi (m/s)
γ = konstanta laplace
R = konstanta gas umum (J/mol K)
T = suhu gas (K)
M = massa molekul relatif gas
Konstanta
laplace (notasi γ) adalah perbandingan
antara kapasitas kalor gas pada tekanan tetap dengan kapasitas kalor pada
volume tetap. Konstanta laplace dapat dipakai untuk gas monoatomik atau
diatomik. Konstanta laplace untuk gas monoatomik adalah:
Sedangkan konstanta laplace untuk gas
diatomik dibagi menjadi 3 keadaan yaitu pada suhu rendah, suhu sedang, dan
suhu tinggi. Nilainya adalah sebagai berikut:
Ciri Khas Gelombang Bunyi
Suatu gelombang bunyi memiliki ciri
khas. Ciri khas inilah yang nantinya akan dimanfaatkan dalam pembuatan suatu
teknologi yang dapat berguna untuk kehidupan manusia. Ciri khas gelombang bunyi
adalah refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), difraksi (pelenturan),
interferensi (perpaduan), Efek Doppler, dan pelayangan gelombang.
1. Refleksi (Pemantulan)
Pada pemantulan bunyi berlaku hukum
pemantulang gelombang yaitu:
Sudut datang gelombang sama dengan sudut
pantul gelombang;
Gelombang datang, gelombang pantul, dan
garis normal terletak dalam satu bidang.
2. Refraksi (Pembiasan Gelombang)
Refraksi gelombang adalah pembelokkan
gelombang ketika melewati bidang batas tertentu. Rumus umum untuk refraksi
adalah:
Di mana
i = sudut datang gelombang (derajat)
R = sudut bias gelombang (derajat)
λ1= panjang gelombang 1 (m)
λ2= panjang gelombang 2 (m)
V1= panjang gelombang 1 (m)
V2 = panjang gelombang 2 (m)
3. Interferensi Gelombang (Perpaduan)
Interferensi gelombang adalah
perpaduan dua gelombang yang menghasilkan pola-pola tertentu. Interferensi dua
buah gelombang bunyi koheren akan menghasilkan pola terang-gelap yang merupakan
pola interferensi konstruktif-destruktif.
Beda lintasan dengan interferensi
konstruktif (pola gelombang yang saling menguat) adalah:
Beda lintasan dengan interferensi
destruktif (pola gelombang yang saling melemah):
4. Efek Doppler
Efek Doppler adalah perubahan
frekuensi atau panjang gelombang sumber gelombang yang diterima pengamat karena
adanya gerak relatif di antara keduanya.
Fp = frekuensi pendengar (Hz)
Fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
V = cepat rambat bunyi (m/s)
Vp = kecepatan pendengar (m/s)
Vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
Persamaan Efek Doppler dengan tidak
mengabaikan kecepatan angin (Vw):
Jika pendengar mendekati sumber bunyi,
maka Vp bernilai (+), jika sumber bunyi menjauhi pendengar
maka Vs bernilai (+), jika arah angin searah dengan arah rambat
bunyi, maka Vw bernilai (+).
5. Pelayangan gelombang
Pelayangan gelombang adalah
interferensi dua bunyi beramplitudo sama namun berbeda frekuensi sedikit.
Pelayangan bunyi membentuk interferensi konstruktif-destruktif yang disebut
layangan. Satu layangan didefinisikan sebagai gejala dua bunyi keras atau lemah
yang terjadi secara berurutan. Frekuensi layangan dapat dihitung menggunakan
rumus:
Di mana
fl = frekuensi layangan bunyi
f1 dan f2 = frekuensi
gelombang bunyi yang berinteferensi
Aplikasi
dalam Kehidupan Sehari-hari
Dengan memahami karakteristik dari
gelombang bunyi, para ilmuwan Fisika dapat membuat teknologi yang membantu
pekerjaan manusia contohnya SONAR, Ultrasonografi, dan Echocardiogram.
a. Teknologi SONAR
Teknologi SONAR dapat digunakan untuk
sistem navigasi dengan bunyi pantul ultrasonik, pada perangkat kamera berguna
untuk mendeteksi jarak benda yang akan difoto, pada kendaraan mobil dapat
digunakan untuk mendeteksi jarak benda-benda yang ada di sekitar mobil,
dan pengukur kedalaman laut. SONAR untuk pengukur kedalaman laut
diletakkan di bawah kapal.
Prinsip kerja SONAR adalah berdasarkan
pemantulan gelombang ultrasonik. SONAR memiliki dua bagian alat yang
memancarkan gelombang ultrasonik yang disebut transmitter (emitter) dan
alat yang dapat mendeteksi datangnya gelombang pantul (gema) yang
disebut sensor (receiver).
Gelombang ultrasonik dipancarkan
oleh transmitter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran, kemudian akan
dipantulkan kembali dan ditangkap oleh pesawat penerima (receiver). Dengan
mengukur waktu yang diperlukan lagi dari gelombang dipancarkan sampai gelombang
diterima lagi. maka dapat ditentukan nilai jarakan dari kedalaman laut.
Nilai kedalaman laut dapat dicari dengan
persamaan:
Di mana
d = jarak yang diukur (m)
Δt = waktu yang diperlukan gelombang
dari dipancarkan sampai diterima kembali (s)
v = kecepatan rambat gelombang
ultrasonic (m/s)
n = indeks bias medium
b. Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi
(USG). Ultrasonografi adalah teknologi yang digunakan
untuk mencitrakan bagian dalam tubuh manusia. USG digunakan untuk melihat
perkembangan janin dalam kandungan. USG memiliki 3 bagian utama yaitu
Transducer, Monitor, dan Mesin USG. Prinsip kerja dari Ultrasonografi
menggunakan konsep pemantulan bunyi yaitu transducer ditempelkan pada organ
yang ingin dilihat citra bagian dalamnya.
Di dalam transducer terdapat kristal
yang dapat digunakan untuk menangkap gelombang yang disalurkan. Lalu gelombang
yang diterima ini masih dalam bentuk gelombang pantulan sehingga kristal
mengubah ke dalam bentuk gelombang elektronik lalu masuk ke mesin USG sehingga
data elektronik tersebut diubah menjadi data gambar yang ingin ditampilkan ke
Monitor.
c. Echocardiogram
Echocardiogram adalah teknologi
yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran darah. Kecepatan
aliran darah diukur menggunakan efek Doppler. Bunyi ultrasonik diarahkan menuju
pembuluh nadi, dan pergerakan gelombang bunyi tersebut mengikuti kecepatan
aliran darah.
Bagaimana sudah mulai memahami konsep
gelombang bunyi? Ternyata dengan memahami konsep dasar dari suatu materi yang
kita pelajari, kita dapat memahami prinsip-prinsip kerja dari teknologi yang
ada disekitar kita, ya.
Komentar
Posting Komentar