Materi IPA Kelas X Gejala Alam Biotik Pertama dan Latihan Soal
A.
Gejala Alam Biotik
1.
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Dalam
kehidupan sehari-hari kita menemukan ada benda hidup dan tak hidup. Bagaimana
kamu dapat mengetahui bahwa suatu benda itu hidup atau tak hidup? Apa yang
menjadi pembedanya? Dalam suatu pertandingan sepak bola, kamu melihat bola
bergerak menggelinding di lapangan, dan kamu pun melihat pula arah pemain bola
bergerak berlari ataupun berjalan untuk menghampiri bola. Bagaimana kamu dapat
membedakan antara bola dan pemain bola, manakah yang merupakan makhluk hidup
dan mana yang bukan merupakan makhluk hidup, padahal keduanya sama-sama
bergerak.
Bola
dan pemain sepak bola keduanya memperlihatkan kemampuan bergerak, sehingga
berdasarkan ciri tersebut, keduanya dapat dikatakan sebagai makhluk hidup.
Tetapi ciri dari makhluk hidup bukan hanya bergerak. Suatu objek dikatakan
sebagai makhluk hidup adalah jika objek tersebut memperlihatkan hal-hal yang
menjadi ciri makhluk hidup.
Ciri-ciri
makhluk hidup adalah membutuhkan nutrisi bernafas, tumbuh, dan berkembang, mengeluarkan
zat sisa (ekskresi), bereproduksi, menanggapi rangsang, dan bergerak.
a.
Makhluk hidup membutuhkan nutrisi
Semua makhluk hidup membutuhkan nutrisi, nutrisi
dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Selain itu nutrisi dibutuhkan juga oleh
makhluk hidup untuk tumbuh dan melakukan penggantian sel-sel yang rusak. Ada
dua kelompok makhluk hidup berdasarkan caranya memperoleh makanan, yaitu
organisme autotrof dan organisme heterotrof.
Organisme autotrof adalah organisme yang
membentuk molekul organik yang ada di lingkungan sekitarnya. Contohnya adalah
tumbuhan. Tumbuhan membuat bahan makanannya melalui proses fotosintesis. Di
dalam setiap ekosistem selalu ada organisme autotrof. Organisme ini berperan
sebagai produsen. Sementara organisme heterotrof adalah organisme yang
menggunakan bahan organik yang sudah ada di lingkungannya sebagai sumber
makanan. Bahan organik yang dimakan organisme heterotrof biasanya beradal dari
bahan organik yang diproduksi okeh organisme autotrof. Cobtoh dari organisme
heterotrof adalah hewan, jamur, bakteri, dan protista.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya heterotrof
dibedakan menjadi organisme saprofit. Parasit, herbivor, karnivor, ombivor.
Organisme saprofit, yaitu organisme yang memakan organisme lain yang
tekah mati dan membusuk. Contoh organismennya adalah bakteri dan fungi.
Organisme parasit, yaitu organisme yang mendapatkan bahan makanannya
dari organisme lain yang disebut inang. Berdasarkan lokasi hidupnya organisme
parasit dibagi menjadi dua, yaitu ektoparasit (parasit yang hidup di
luar tubuh inang) dan endoparasit (parasit yang hidup di dalam tubuh
inang). Selanjutnya berdasarkan makanannya hewan dibedakan menjadi hewan herbivor,
yaitu pemakan tumbuhan, hewan karnivor, yaitu pemakan daging, dan
hewan omnivor, yaitu pemakan keduannya, baik tumbuhan maupun hewan
b.
Makhluk hidup bernafas
Ciri
kedua dari makhluk hidup adalah bernafas. Makhluk hidup bernafas untuk
mengambil oksigen dari lingkungan untuk kemudian diserap ke dalam tubuh dan
dikirim ke dalam tiap sel. Oksigen dibutuhkan untuk mendapat energi dari bahan
makanan. Caranya dengan memecah oksigen menjadi karbon dioksida dan air melalui
reaksi kimia yang disebut respirasi. Pada organisme bersel satu,oksigen
masuk ke dalam sel melalui membran sel. Pada organisme bersel banyak, oksigen
masuk melalui organ pernafasan seperti insang, paru-paru, atau kulit yang
lembab. Pada tumbuhan pertukaran gas terjadi di daun melalui stomata, pada
batang melalui lentisel, sedangkan pada akar melalui oksigen terlarut yang ada
di air.
c.
Makhluk hidup bereproduksi
Tidak
ada makhluk hidup yang hidup selamanya. Makhluk hidup berusaha mempertahankan
eksistensinya dengan cara bereproduksi. Reproduksi pada makhluk hidup dapat
terjadi secara seksual(kawin) dan aseksual(tidak kawin). Reproduksi
secara seksual melibatkan sel khusus yang disebut sebagai sel gamet yang
diproduksi di dalam organ reproduksi. Proses pembentukan sel gamet berlangsung
secara meiosis. Dalam reproduksi secara seksual, sel gamet jantan dan sel gamet
betina bertemu dan bergabung membentuk zigot. Kemudian, zigot inilah yang
berkembang menjadi individu baru.
Reproduksi aseksual berarti "tanpa
sex" artinya dalam proses reproduksi ini tidak melibatkan sel gamet. Pada
makhluk hidup bersel satu seperti bakteri dan protista, sel bereproduksi secara
langsung dengan cara membagi diri
menjadi dua, atau biasa kita sebut sebagai membelah diri. Tiap sel baru yang
terbentuk langsung menjadi individu yang independen. Pada makhluk hidup bersel
banyak, biasanya bagian dari tubuhnya tumbuh dan berkembang menjadi individu
baru yang terpisah. Contohnya pada tanaman singkong yang ditanam dengan cara
disetek, pada batang yang disetek akan muncul akar dan kemudian tumbuh menjadi
tanaman singkong baru.
d.
Makhluk
hidup tumbuh dan berkembang
Hampir seluruh organisme memulai kehidupannya dari
sel tunggal zigot yang berukuran sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata
telanjang. Sel ini membelah terus-menerus secara mitosis. Sampai akhirnya
menjadi organisme multiseluler yang dapat dilihat. Tidak hanya beertambah
ukuran, sel yang baru terbentukpun mengalami spesialisasi menjadi
jaringan-jaringan yang berbeda yang menyusun sebuah organisme. Pertumbuhan
tidak hanya terlihat dalam pertambahan ukuran dan massa, tetapi juga dalam
kompleksitas dan perubahan bentuk yang kemudian disebut sebagai perkembangan.
e.
Makhluk hidup
bergerak
Bergerak adalah perubahan posisi anggota tubuh dari
suatu organisme. Mengunyah, bernapas, denyut jantung, dan mengedip adalah
contoh gerakan. Pada hewan dan protista, gerakan dapat terlihat dari
perpindahan organisme dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan pada tumbuhan
tidak memperlihatkan perpindahan tempat, kecuali pada gamet jantan alga dan
lumut yang bergerak bebas selama fertilisasi. Kemampuan gerak berpindah tempat pada
hewan membuat hewan mampu mencari makanan, menghindari predator, mencari
pasangan, atau untuk berpindah mencari tempat yang lebih nyaman.
f.
Makhluk
hidup peka terhadap rangsang
Kepekaan terhadap rangsang adalah kemampuan makhluk
hidup untuk merespon terhadap stimulus. Stimulus adalah perubahan yang terjadi
di lingkungan eksternal dan internal makhluk hidup. Walaupun tidak dapat
berpindah tempat, tumbuhan mampu menggerakkan bagian tubuhnya untuk merespon
terhadap stimulus. Beberapa responnya dikatakan sebagai respon tropisme.
g.
Makhluk
hidup mengeluarkan zat sisa (ekskresi)
Zat sisa metabolisme pada tubuh makhluk hidup harus
dikeluarkan karena jika tidak dikeluarkan dapat berbahaya bagi tubuh makhluk
hidup. Pada manusia, pengeluaran zat sisa dilakukan oleh beberapa organ, yaitu
ginjal yang mengeluarkan zat sisa berupa urine, kulit yang mengeluarkan zat
sisa berupa keringat, paru-paru yang mengeluarkan zat sisa berupa gas karbon
dioksida, dan hati yang mengeluarkan zat sisa berupa getah empedu yang merupakan
hasil perombakan sel darah merah. Getah empedu akan digunakan di dalam sistem
pencernaan.
2.
Keanekaragaman Makhluk Hidup
Perhatikan
lingkungan sekitarmy. Apakah kamu menemukan ada makhluk hidup lain di
sekelilingmu? Makhluk hidup apa sajakah yang kamu temukan? Kamu tentu akan
menemukan berbagai jenis makhluk hidup. Di taman, kamu dapat menemukan berbagai
jenis tumbuhan, seperti mawar, anggrek, bunga soka, bunga kertas, rumput,dan
berbagai jenis pohon. Selain tumbuhan ,kalian pun mungkin akan menemukan berbagai
jenis hewan seperti serangga, kucing, burung, katak, dan sebagainya. Berbagai
jenis makhluk hidup yang kalian temukan di sekitar kalian ini dapat dikatakan
sebagai keanekaragaman.
a.
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman
makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan hidup seluruh isi bumi, termasuk
manusia. Mengapa demikian? Hal tersebut karena makhluk hidup sebenarnya saling
bergantung satu sama lain. Ketergantungan tersebut misalnya dalam bentuk makan
dan dimakan, menyeimbangkan siklus oksigen, karbondioksida,nitrogen, serta gas
lain di udara, serta siklus nutrisi. Selain utu, makhluk hidup yang beraneka
ragam berpotensi untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, misalnya sebagai
sumber bahan pangan, bahan baku obat, bahan pakaian, bahan kertas, dan lainnya.
Namun,
pemanfaatan makhluk hidup yang berlebihan dan tidak memperhatikan kelestarian
nya dapat menyebabkan keanekaragaman makhluk hidup berkurang. Hal ini pada
akhirnya akan berdampak merugikan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sehingga
mempelajari keanekaragaman hayati menjadi sangat penting agar kita dapat lebih
menjaga kelestarian makhluk hidup di sekitar kita.
b.
Tingkatkan keanekaragaman makhluk hidup
Dari kegiatanmu
sebelumnya, kamu sudah menemukan
bahwa makhluk hidup yang ada di sekitar kita sangatlah
beragam
mulai dari yang ukurannya besar sampai yang sangat
kecil
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Makhluk
hidup
yang beragam ini menunjukkan keberagaman pada
tempat
atau ekosistem yang berbeda, misalnya makhluk hidup di
pantai berbeda dengan makhluk hidup di hutan hujan tropis.
Dari penjelasan di atas, kita temukan bahwa
keanekaragaman makhluk hidup memiliki tingkatan.
Tingkatannya, yaitu keanekaragaman makhluk hidup tingkat
ekosistem, keanekaragaman makhluk hidup tingkat jenis, dan
Keanekaragaman makhluk hidup tingkat gen.
1) Keanekaragaman tingkat ekosistem
Setiap tempat di muka
bumi ini memiliki kondisi alam yang
berbeda-beda. Contohnya, air laut memiliki kadar garam yang
lebih tinggi dibandingkan air sungai dan danau. Topografi atau
ketinggian di setiap tempat di muka bumi ini pun berbeda-
beda. Adanya perbedaan ketinggian menyebabkan adanya
perbedaan suhu dan tekanan di tempat-tempat tersebut. Selain
kadar garam dan ketinggian, intensitas cahaya matahari pun
pada beberapa tempat berbeda-beda, misalnya di tepi pantai,
gurun pasir, dan hutan hujan tropis memiliki intensitas sinar
matahari yang berbeda-beda. Pada lokasi dengan kondisi
yang berbeda dihuni oleh makhluk hidup yang berbeda pula.
Sehingga keanekaragaman makhluk hidup pada ekosistem
pantai tidak sama dengan makhluk hidup pada ekosistem
gurun, kutub, ataupun hutan hujan tropis. Variasi makhluk hidup
yang ada pada ekosistem yang berbeda merupakan wujud
Keanekaragaman makhluk hidup pada tingkat ekosistem.
2) Keanekaragaman tingkat spesies atau jenis
Banyaknya jenis makhluk hidup di alam
menunjukkan
adanya keanekaragaman
makhluk hidup pada tingkat jenis.
Keanekaragaman makhluk hidup
tingkat jenis dapat diamati
misalnya pada hewan yang dikelompokkan
dalam keluarga
(famili) primata. Meskipun
memiliki banyak persamaan ciri
sehingga dikelompokkan ke
dalam satu famili, anggota dalam
famili tersebut masih
memiliki perbedaan yang jelas, misalnya
bentuk tubuh, warna rambut,
cara hidup, jenis makanan, dan
ukuran tubuh. Perbedaan
tersebut memisahkan anggota di dalam
famili primata menjadi jenis
(spesies) yang berbeda, di antaranya
gorila, orangutan, lutung,
owa, dan simpanse.
3) Keanekaragaman tingkat gen
Perhatikan wajah teman-teman sekelasmu.
Adakah di antara mereka yang wajahnya sama persis? Coba kalian perhatikan bunga
mawar. Pernahkah kamu melihat bunga mawar yang berwarna merah,putih,dan merah
muda? Kamu dan teman-teman sekelasmu adalah manusia, tetapi tampilan fisik
kalian tidak ada yang sama persis. Apakah yang membuat tampilan fisik kalian
berbeda? Yang membuat tampilan kalian berbeda adalah gen yang berbeda pada tiap
individu. Variasi antara individu yang sejenis disebut sebagai keanekaragaman
tingkat gen.
Gen
adalah suatu faktor yang mengatur ciri-ciri makhluk hidup dan terdapat di dalam
sel makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki gen yang bervariadi. Gen yang
bervariasi inilah yang membuat tampilan pada tiap makhluk hidup berbeda. Warna
kulit yang berbeda dan warna bunga pada tumbuhan mawar merupakan contoh sifat
yang merupakan ekspresi gen yang berbeda pada individu yang sejenis.
C. Keunikan
keanekaragaman makhluk hidup di Indonesia
1)
Pembagian tipe hewan di Indonesia sesuai garis Wallace dan Weber
Alfred Russel Wallace seorang ahli Zoologi
dari Inggris mengunjungi Indonesia pada tahun 1856. Ketika ia mengunjungi Bali
dan Lombok, ia menemukan perbedaan hewan di kedua
daerah
tersebut.Di Bali,terdapat banyak hewan yang mirip dengan hewan hewan didaerah
Asia (oriental) , sedangkan dilombok , hewan hewannya mirip dengan hewan
Australia. Oleh sebab itu , Wallace kemudian membuat garis selat arah Lombak ,
ke arah utara menuju selat Makasar , dan ke Filipina Selatan. Garis ini disebut
garis Wallace. Dengan adanya garis Wallace, hewan Indonesia terbagi menjadi dua
tipe fauna, yaitu tipe oriental meliputi fauna di wilayah Sumatra, Jawa, Bali,
dan Kalimantan, serta tipr Australia , meliputi fauna di wilayah sulawesi,
Papua, Maluku,Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Setelah Wallace,Weber yang merupakan
ahli zoologi dari Jerman juga mangadakan penelitian tentang persebaran
hewan-hewan di Indonesia. Weber melihat bahwa hewan-hewan di Sulawesi tidak
sepenuhnya dikelompokkan sebagai hewan-hewan tipe Australia. Hewan-hewan didaerah
tersebut ada sebagian yang menyerupai hewan-hewan di daerah Asia. Oleh sebab
itu, Weber mengatakan bahwa fauna yang ada di Sulawesi merupakan fauna tipe
peralihan.
Weber kemudian membuat garis pembatas
di sebelah timur Sulawesi, memanjang ke utara Kepulauan Aru, yang dikenal
dengan nama Garis Weber. Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah
oriental dan Australia atau merupakan wilayah peralihan. Sulawesi dihuni oleh
hewan tipe oriental seperti kera makaka dan hewan tipe Australia seperti oposum
(sejenis tupai).
a). Hewan tipe oriental
Hewan tipe oriental meliputi
hewan-hewan diwilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Karakteristik hewan
tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Banyak spesies mamalia berukuran besar, seperti gajah, harimau, banteng, dan
badak.
b.
Terdapat berbagai macam kera. Kalimantan merupakan pulau yang paling kaya akan
jenis-jenis primata, misalnya bekantan, tarsius, loris hantu, dan orangutan.
c.
Jenis burung memiliki warna yang kurang menarik dibandingkan dengan burung tipe
Australia, tetapi dapat berkicau. Terdapat burung-burung endemik,seperti jalak
bali, elang jawa,murai mengkilat,dan elang putih
B)
. Hewan tipe Australia
Hewan tipe Australia meliputi
hewan di wilayah indonesia bagian timur, seperti Papua , dan Kepulauan Aru.
Karakteristik hewan diwilayah tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Banyak mamalia berukuran kecil, seperti kaksus, landak dan mamalia berkantung
seperti kangguru
b.
Tidak terdapat spesies kera
c.
Jenis-jenis burungnya memiliki warna yang beragam seperti cendrawasih dan
kausri.
C)
. Hewan tipe peralihan
Hewan tipe peralihan meliputi
hewan diwilayah Sulawesi sampai Kepulauan Maluku. Hewan tipe peralihan sebagian
mirip hewan oriental dan sebagian mirip hewan tipe Australia. Contoh hewan tipe
peralihan adalah tarsius, burung maleo, kuskus, kera makaka, burung raja udang,
anoa, dan babirusa.
2) Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik
Folra dan fauna indonesia tidak hanya
beraneka ragam tetapi juga banyak yang merupakan jenis endemik . Hewan dan
tumbuhan endemik indonesia memiliki pengertian hewan dan tumbuhan tersebut
hanya ada di indonesia dan tidak terdapat di negara lain. Hal ini terjadi
karena banyaknya pulau-pulau yang terisolasi satu sama lain dalam jangka waktu
yang lama, sehingga terjadi evolusi jenis lokal yang khas untuk pulau-pulau
tersebut. Hewan yang endemik, misalnya harimau Jawa( Panthera tigris sondaica),
harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau Bali (sudah punah), jalak
Bali putih(Leucopsar rotschildi), badak bercula satu(Rhinoceros sondaicus) di
Ujung Kulon,owa Jawa.
(Hylabates
moloch), tarsius (tarsius bancanus), babi rusia (babyraousa baby russa)
disulawesi, kukang sumatra (Nycticebus coucang) kukang kalimantan (Nycticebus
manangensis), dan komodo (varanus komodoensis) di pulau komodo dan sekitarnya.
Tumbuhan yang endemik tetutama
dari genus Reflesia, misalnya Raflessia arnoldi (endemik di Sumatra barat,
Bengkulu dan Aceh), R.borneensis (kalimantan), R.cilliata (kalimantan timur),
R.rochussenii (jawa barat) dan R.contleyi (sumatra bagian timur).
3.klasifikasi makhluk hidup
Pernahkah
kamu berkunjung ke toko buku? Perhatikan bagaimana toko buku menata peralatan
buku mereka. Apakah mereka mencampur semua buku yang mereka jual di dalam satu
rak? Jawabannya tidak. Toko buku
biasanya memisahkan buku-buku di rak buku berdasarkan kriteria buku. Misalnya
buku pelajaran diletakkan berdekatan dengan buku pelajaran lainnya. Buku novel
diletakkan berdekatan dengan buku novel lainnya, buku komik diletakkan dengan
buku lainnya. Buku umum diletakkan dengan buku umum, tetapi buku umum masih
dibagi lagi berdasarkan temanya. Contohnya tema psikologi, tema akuntansi, tema
lingkungan, tema hukum dan lain-lain.
Nama:sela Dwi Nofiana
BalasHapusKelas:X BDP 2
No:30
Nama :Yuan sesiliya
BalasHapusKelas : X BDP 1
No.absen : 34
nama = DELLA NUR SAFITRI
BalasHapuskelas = X BDP 1
absen = 8
Nama: Desinta nur aulia
BalasHapuskelas : X OTKP 3
absen: 10
Nama: lailatul riska villa zuniana
BalasHapusKelas: X BDP 1
Absen: 18
Nama:Salma Zulal Salsabila
BalasHapusKelas:X AKL 2
Absen:33
Nama:naila ulya Septia Ramadhani
BalasHapusKelas:akl2
Absen:24
Nama:Gabrelia Dika Chelseana
BalasHapusKelas:X AKL 2
Absen:14
Nama: Anggun Tri Pratiwi
BalasHapusKelas: X AKL 2
Absen: 2
Nama:Nur lailatus syifa
BalasHapuskelas:X AKL 2
Absen: 26
Nama:Finni siva
BalasHapusKelas:X AKL 2
Absen:11
Flora Novelia Cindi Anggraini X AKL 2
BalasHapusNama: FLORA NOVELIA CINDI ANGGRAINI
BalasHapusAbsen:12
Kelas: X AKL 2
Nama: Cintaku Adinda Dewi Laraseti.
BalasHapusKelas: X BDP 2
No. Absen: 07
Nama:Aida Arifina
BalasHapusKelas:X BDP 1
No. Absen:5