PERTEMUAN KETUJUH GELOMBANG

 

B. GELOMBANG

Gelombang adalah getaran yang merambat. Gejala gelombang bisa diamati dengan mudah, contohnya gelombang air laut akibat hembusan angin. Selama merambat, gelombang akan memindahkan energi tertentu dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun demikian, medium perambatan gelombang tidak ikut pindah.

Macam-macam Gelombang

Berdasarkan Medium Rambatannya

Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Gelombang mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk merambat. Artinya, jika tidak ada medium, gelombang tidak akan pernah terjadi. Hal ini bisa Quipperian lihat pada kasus percakapan astronot di luar angkasa.Gelombang yang termasuk gelombang mekanik ini adalah gelombang bunyi, gelombang tali, dan  gelombang air laut. 
Gelombang yang dibahas dalam bab ini dalah gelombang mekanik, yaitu gelombang berjalan  dalam suatu material yang disebut dengan medium .



Gambar  Getaran yang merambat pada seutas tali

Pada bahsaan ini akan dijelaskan mengenai esensi pergerakan gelombang. Transfer energy disepanjang ruang atau medium tidak diikuti oleh transfer materi.  Dua mekanisme dalam gelombang yaitu gelombang mekanik dan radiasi elektromagnetik.  Sebagai perbandingan, dalam mekanisme yang lain, transfer (perpindahan) materi, perpidahan energi disertai dengan pergerakan materi disejumlah ruang.  Semua gelombng teknis memerlukan (1) sumber gangguan, (2) medium yang terganggu, (3) beberapa mekanisme fisik yang melalui elemen mediun yang dapat dipengaruhi satu sama lain.  Salah satu cara untuk mendemontrasikan gerakan gelombang adalah dengan menarik satu dari dari ujung tali tegang yang ujung tali lainnya diikatkan.  Pada gambar B.6 dengan cara ini pulsa (sebuah bump/tonjolan) adalah terbentuk dan berpindah sepanjang tali dengan kecepatan tertentu.  Harus diperhatikan bahwa impuls bergerak disepanjang medium, saat menganalisis Impuls maka kita akan membahas prilaku gelombang, ganguan (getaran) periodic merambat melalui medium.
       Beberapa gelombang dialam menunjukkan kombinasi dari gelombang transversal dan longitudinal.  Gelombang permukaan air adalah contoh yang baik.  Saat gelombang air menjalar pada permukaan air pada kedalaman air, elemen air pada permukaan berpindah disekitar bentuk lingkaran.

Gambar Pergerakan elemen air pada permukaan kedalaman air dengan gelombang yang dikombinasi oleh gelombang longitudinal dan transversal.


2. Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak membutuhkan medium untuk merambat. Artinya, gelombang ini bisa merambat dalam ruang hampa sekalipun. Contoh gelombang elektromagnetik adalah cahaya, gelombang radio, sinar-X, sinar gamma, inframerah, dan sinar ultraviolet.

B. Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya
Berdasarkan arah getar dan arah rambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali, cahaya, seismik sekunder, dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh gelombang transversal pada tali.

2. Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya. Ciri gelombang ini adalah memiliki rapatan dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi, pegas, dan seismik primer. Berikut ini contoh gelombang longitudinal pada pegas.
C. Berdasarkan Amplitudonya
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan stasioner.
1. Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, setiap titik yang dilalui gelombang amplitudonya selalu sama besar. Contoh gelombang berjalan adalah gelombang air.
2. Gelombang stasioner
Gelombang stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul yang amplitudo dan frekuensinya sama tetapi arah rambatnya berlawanan. Titik yang bergetar dengan amplitudo maksimum disebut perut, sedangkan titik yang bergetar dengan amplitudo minimum disebut simpul.
Besaran-besaran dalam Gelombang
Jika membahas tentang gelombang, pasti ada besaran-besaran utama yang harus dipahami. Adapun besaran-besaran yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah simpangan maksimum gelombang yang memiliki satuan meter (m).
2. Panjang gelombang (λ) 
Jika ditinjau dari gelombang transversal, panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak yang berdekatan atau jarak antara dua lembah yang berdekatan.
Jika ditinjau dari gelombang longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara dua rapatan atau dua regangan yang saling berdekatan.
3. Frekuensi gelombang (f)
Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang bisa terbentuk setiap detik. Secara matematis, frekuensi dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).
4. Periode gelombang (T)
Periode adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk menempuh satu panjang gelombangnya. Periode juga bisa didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan gelombang untuk melakukan satu kali putaran. Secara matematis, periode dirumuskan sebagai berikut. 
Keterangan:
T = t/n atau T = 1/f
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).
5. Cepat rambat gelombang
Cepat rambat adalah panjangnya jarak yang ditempuh oleh gelombang tiap satuan waktu. Secara matematis, cepat rambat gelombang dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
v = cepat rambat gelombang (m/s); m
λ = panjang gelombang (m).
Sifat-sifat Gelombang

Sifat-sifat gelombang adalah karakteristik atau ciri yang melekat pada gelombang. Quipperian tidak akan menemukan sifat tersebut pada objek selain gelombang. Memangnya, apa saja sih sifat-sifat gelombang itu?
1. Pembiasan (refraksi)
Pembiasan merupakan peristiwa pembelokan arah lintasan gelombang karena melalui dua medium yang berbeda. Jika medium yang dilalui berbeda, maka indeks bias medium juga berbeda. Perbedaan indeks biasa inilah yang menyebabkan cepat rambat cahaya berbeda, sehingga seolah-olah ada pembelokan arah lintasan cahaya. Secara matematis, pembiasan dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
n = indeks biasa;
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (m/s); dan
v = cepat rambat cahaya di dalam medium tertentu (m/s).
Gejala pembiasan ini pertama kali diteliti oleh Snellius. Dengan demikian, hukum yang berlaku pada peristiwa pembiasan selalu mengikuti hukum Snellius. Untuk lebih jelasnya, simak gambar berikut.
Secara matematis, Snellius bisa dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
i = sudut datang;
r = sudut bias;
n1 = indeks bias medium pertama;
n2 = indeks bias medium kedua;
v1 = cepat rambat cahaya di medium pertama (m/s); dan
v2= cepat rambat cahaya di medium kedua (m/s).
2. Difraksi (pelenturan)
Difraksi adalah pelenturan atau penyebaran gelombang saat melalui celah sempit. Contoh difraksi pada gelombang cahaya adalah terbentuknya rumbai (garis) gelap dan terang pada layar. Contoh difraksi pada gelombang bunyi adalah saat kamu berada di gang sempit, kamu masih bisa mendengar suara mobil atau kendaraan lain.
3. Refleksi (pemantulan)
Refleksi adalah perubahan arah rambat gelombang saat bertemu dengan bidang batas dua medium. Pemantulan ini ternyata mengacu pada suatu hukum yang disebut hukum pemantulan. Adapun pernyataan hukum pemantulan adalah sebagai berikut.
Besarnya sudut datang dan sudut pantul adalah sama.
Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang datar.
Berikut ini ilustrasinya!

4. Dispersi
Pernahkah kamu melihat pelangi? Peristiwa yang terjadi pada pembentukan pelangi adalah dispersi. Dispersi adalah penguraian warna polikromatik (putih) menjadi monokromatik saat seberkas cahaya dilewatkan melalui prisma. Cahaya polikromatik yang awalnya berwarna putih akan terurai menjadi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Berikut ini contoh ilustrasinya.
Sinar yang datang dan keluar dari prisma akan membentuk suatu sudut yang disebut sudut deviasi. Besarnya sudut deviasi antara warna merah dan ungu dirumuskan sebagai berikut.

5. Interferensi
Interferensi adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Interferensi bisa diamati dengan jelas jika berkas kedua gelombang bersifat koheren (amplitudo dan frekuensinya sama dengan fase tetap). Interferensi dibagi menjadi dua, yaitu interferensi konstruktif (menguatkan) dan destruktif (melemahkan). Ilustrasi keduanya bisa Quipperian lihat di gambar berikut.

6. Efek Doppler
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi bunyi akibat adanya kecepatan relatif antara sumber dan pengamat. Secara matematis, efek Doppler dirumuskan sebagai berikut.

7. Polarisasi
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang. Hal itu menyebabkan gelombang keluaran hanya memiliki satu arah saja. Gejala polarisasi ini hanya bisa terjadi pada gelombang transversal. Perhatikan contoh polarisasi berikut ini.

Nah, sudah paham kan tentang karakteristik gelombang? Agar kamu lebih paham, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh soal 1
Gelombang air laut mendekati perahu dengan cepat rambat 10 m/s. Jika jarak antara dua puncak gelombang yang berdekatan adalah 2 m, tentukan periode dan frekuensi gelombangnya!
Pembahasan:
Diketahui:
v = 10 m/s
λ = 2 m
Ditanya: T dan f =…?
Pembahasan:
Berdasarkan rumus cepat rambat gelombang, diperoleh:

Frekuensinya dirumuskan sebagai berikut.

Jadi, periode dan periode gelombangnya berturut-turut adalah 0,2 s dan 5 Hz.
Contoh soal 2

Pembahasan:
Diketahui:

Ditanya: r =…?
Pembahasan:
Berdasarkan hukum Snellius, diperoleh:

Jadi, besar sudut biasnya adalah 45o.
Contoh soal 3
Perhatikan gambar berikut.

Tentukan besarnya sudut pantul pada cermin ketiga (θ)!

Tamabahan:

Resonansi

Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain digetarkan di dekatnya. Resonansi terjadi apabila frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alami benda yang ikut bergetar. Bila sebuah garputala digetarkan di atas tabung berisi kolom udara, udara pada tabung akan beresonansi apabila panjang kolom udara dalam tabung merupakan bilangan ganjil kali panjang gelombang. Secara matematis di­ tuliskan:
l = (bilangan ganjil) x ½ λ                   
dengan l = panjang kolom udara dalam tabung (m) dan λ = panjang gelombang bunyi (m).
Pemantulan Bunyi

Jenis pemantulan bunyi ada 2 yakni :
1. Gaung, adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaan dengan bunti aslinya. Hal ini menyebabkan bunyi asli terdengar kurang jelas.  Peristiwa seperti ini dapat terjadi dalam sebuah gedung yang tidak ada peredam suaranya. untuk mengurangi atau menghilangkan gaung diperlukan bahan peredam suara seperti : gabus, kapas, wool, kardus dll.

2. Gema, adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai. hal ini terjadi karena dinding pantulnya mempunyai jarak yang jauh. misalnya pada suatu lembah atau gunung.
Hukum pemantulan bunyi 
a.        Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada bidang yang sama
b.       Sudut datang sama dengan sudut pantul

Manfaat Pemantulan Bunyi
Pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan antara lain untuk :
1.      menentukan cepat rambat bunyi di udara,
2.      melakukan survei geofisika untuk men­deteksi lapisan‑lapisan batuan yang mengandung minyak bumi, mendeteksi cacat dan retak pada logam, dan,
3.      mengukur ketebalan pelat logam.
Perhitungan Jarak Sumber Bunyi dengan Bidang Pantul
karena lintasan bunyi pantul merupakan gerak bolak balik maka jarak sumber dengan bidang pantul sama dengan separuhnya

                                                                     
s = jarak tempuh gelombang bunyi (m)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
t = waktu tempuh gelombang bunyi (t)
 Contoh :

Diketahui cepat rambat gelombang bunyi di udara adalah 340 m/s. Sebuah kapal memancarkan bunyi sonar ke dasar laut. Jika 4 sekon kemudian orang di dalam kapal dapat mendengarkan bunyi pantulannya. Hitung kedalaman laut tersebut...?

t   = 4 s
v  = 340 m/s
s  = (v x t) / 2 = (340 x 4) / 2 = 680 m


LATIHAN SOAL :

Komentar

  1. Nama:Virgie Andrian Noval
    Kelas: X Rpl 2
    No:36

    BalasHapus
  2. Nama: SILVIA DEWI ANGGREANI
    Kelas: X RPL 2
    No:35

    BalasHapus
  3. Nama : Arba rinata
    No :9
    Kelas: x Rpl2

    BalasHapus
  4. Nama:Dita Amelia
    No. :14
    Kelas: x rpl 2

    BalasHapus
  5. Nama : Kalista
    Kelas : X RPL 2
    No absen : 20

    BalasHapus
  6. Nama : Melviana Nur Rohmah
    Kelas : X RPL 2
    Absen : 22

    BalasHapus
  7. Nama : Nur Shaadah
    Kelas : X RPL 2
    No.absen : 30

    BalasHapus
  8. Jafarrudin adha
    X RPL 2
    NO:19

    BalasHapus
  9. Nama: Abiyosa Kanya Pratama
    Kelas: X RPL 2
    No Absen: 2

    BalasHapus
  10. Nama:francisko yoga pradana
    Kls: X RPL 2
    abs : 16

    BalasHapus
  11. nama:rizki aulia putri
    kelas:X rpl 2
    absen:34

    BalasHapus
  12. Nama : Aril Ivan Ta
    Absen :11
    Kelas : XRPL 2

    BalasHapus
  13. Nama : Khoirun Nisa F.W
    Kelas : X Rpl 2
    No.Abs : 21

    BalasHapus
  14. nama: ivan adi saputra
    kelas: X RPL 2
    no: 18

    BalasHapus
  15. nama: putri NawangWulan
    no: 32
    kelas: X RPL 2

    BalasHapus
  16. nama: muhammad falikhil ghufron
    no: 24
    kelas: X RPL 2

    BalasHapus
  17. nama: nuril rochman
    no:31
    kelas:X RPL 2

    BalasHapus
  18. Nama : Ida Setiowati
    Absen : 16
    Kelas : X RPL 1

    BalasHapus
  19. Nama:Andre tri hariyanto
    No:8
    Kelas: X RPL 1

    BalasHapus
  20. Nama: Muhammad Rikza Rizqi Al Azka
    Kelas : X RPL 1
    Absen: 26

    BalasHapus
  21. Nama : Indrani
    Kelas : X RPL 1
    Absen : 17

    BalasHapus
  22. Nama: Bella Amanda
    Absen: 13
    Kelas : X Rpl 1

    BalasHapus
  23. Nama : Putri Dwi Septiani
    Absen : 30
    Kelas : X RPL 1

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Nama : Tsinta Fitroh Muyassaroh
    Absen : 32
    Kelas : X RPL 1

    BalasHapus
  26. Nama : Astrit Dwi Antika
    Absen : 12
    Kelas : X RPL 1

    BalasHapus
  27. Nama : Muhammad Faizal Lutfiyanto
    Absen : 22
    Kelas : X RPL 1

    BalasHapus
  28. Nama : Miki Bayu Utomo
    Kls : X Rpl 1
    No : 21

    BalasHapus
  29. Nama: Zaenal Arifin
    Kelas: X RPL 1
    Absen: 35

    BalasHapus
  30. Nama : Muhammad Mico Ferdian
    Kelas : X RPL 1
    No.Abs: 25

    BalasHapus
  31. Nama : Abbas Afriano
    Kelas : X RPL 1
    Absen : 1

    BalasHapus
  32. Nama : Aditya Aqmal Rifqian Afif
    Kelas : X RPL 1
    Absen : 3

    BalasHapus
  33. Nama: Muhammad Shofian Ardianto
    Kelas : X RPL 1
    Absen: 27

    BalasHapus
  34. Nama:Khrisna Adjie Saputra
    No:20
    Kelas :XRPL 1

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Kedua Pengertian Kalor, Rumus dan Contoh Soal

PERTEMUAN KEDUA CARA MEMBACA ALAT UKUR PANJANG JANGKA SORONG DAN CONTOH SOALNYA

AMDAL, Modul Materi IPA Kelas X Semester 2 BAB Amdal dan Contoh Latihan Soal